PRAKTIKUM III
Topik
: Pertumbuhan Buluh Serbuk Sari
Tujuan
: 1. Untuk mengamati proses keluarnya buluh serbuk
sari.
2. Untuk
mengamati pengaruh larutan sukrosa dan asam borax terhadap proses tersebut.
Hari / tanggal
: Senin / 21 Maret 2016
I.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat :
1. Mikroskop 7. Kaca penutup
2. Jarum
preparat 8. Penjepit
3. Pipet
tetes 9. Kaca arloji
4. Gelas
kimia 10. Baki
5. Alat
tulis
6. Kaca
benda
2.
Bahan :
1. Larutan
sukrosa 2 %, 5 %, dan 10 %
2. Larutan
asam borax
3. Butir
serbuk sari Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)
4. Butir
serbuk sari Bunga Waru (Hibiscus
tiliaceus)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Menggunakan
pipet tetes untuk meneteskan larutan sukrosa 2 %, 5 %, dan 10 %, serta laruan boraks di atas masing- masing kaca
arloji yang telah di siapkan.
3. Meletakkan
butir serbuk sari di atas cawan petri dengan menggunakan jarum oase, kemudian
mendiamkannya selama 5 menit, 10 menit, dan 20 menit.
4. Mengambil
satu butir serbuk sari yang direndam, meletakkan pada kaca benda dan menutup kaca
benda dengan kaca penutup.
5. Meletakkan
preparat di bawah mikroskop kemudian mengamati dan menggambarkan hasil
pengamatan tersebut.
6. Mengulangi
langkah-langkah di atas dengan menggunakan larutan sukrosa 2 %, 5 %, dan asam
borax yang dilakukan oleh kelompok lain
7. Mengamati
pertumbuhan buluh serbuk sari masing-masing bahan dan mencatat waktu yang
diperlukan pada masing-masing larutan.
8. Menggambarkan
hasil pengamatan di papan tulis sebagai data kelas.
9. Mencatat
semua hasil pengamatan
10.
Membuat laporan
III.
TEORI DASAR
Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan seperti halnya
dengan bagian-bagian bunga lain, benang saripun merupakan suatu metamorfosis
daun yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.
Benang sari merupakan matamorfosis yang masih
terlihat dengan mata. Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1.
Filamentum
atau tangkai sari
Merupakan
bagian yang terbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk
bulat.
2.
Anthera atau
kepala sari
Adalah bagian dari benang sari yang terdapat pada
ujung tangkai sari. Bagian dalam memiliki 2 ruang sari dan setiap ruang sari
berasal dari ruangan kecil, di situlah tempat terbentuknya serbuk sari atau
pollen yang kemudian serbuk sari jatuh ke kepala putik, dimana serbuk sari itu
akan tumbuh suatu buluh menuju ke bakal biji sehingga dapat be4rsatu atau
melebur dengan sel telur yang terdapat di dalam kandung lembaga.
3.
Penghubung
serbuk sari
Merupakan lanjutan dari tangkai sari yang menjadi
penghubung kedua bagian kepala sari atau ruang sari yang terdapat di kanan kiri
penghubung tersebut.
Ruang sari merupakan tempat terbentuknya serbuk sari
dan setelah terjadi persarian maka serbuk sari akan tumbuh berupa suatu buluh
yang menuju ke bakal biji, hingga inti sperma yang terdapat dalam serbuk sari
akhirnya akan melebur atau bersatu dengan sel telur yang terdapat dalam kantong
lembaga. Peleburan inti sperma dengan inti sel telur disebut Pembuahan.
Cepat lambatnya serbuk sari membentuk buluh serbuk
sari dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti jenis bunga yang menghasilkan
serbuk sari. Bunga yang satu dengan bunga yang lain berada dalm bentuk buluh
serbuk sari terutama dalam hal kecepatannya, ini dipengaruhi juga oleh faktor
lingkungan.
Jika serbuk sari ini sudah masak,
maka kepala sari pecah untuk memungkinkan keluarnya butir-butir serbuk sari
tadi. Agar serbuk sari keluar dari ruang sari, kepala sari dapat membuka dengan
jalan yang berbeda-beda, misalnya :
1. Dengan
celah yang membujur.
2. Dengan
celah yang melintang.
3. Dengan sebuah liang pada ujung kepala
sari.
4. Dengan klep atau katup-katup.
Benang sari
dapat memperlihatkan perkembangan yang kurang sempurna, yang mana benang sari
tidak lagi menghasilkan serbuk sari yang mampu menimbulkan persarian, bahkan
seringkali berubah bentuk dan fungsinya.
IV.
HASIL PENGAMATAN
1.
Tabel
Pengamatan
a.
Tabel Gambar
Pengamatan
1.
Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)
|
Larutan
|
5
menit
|
10
menit
|
20
menit
|
|
Sukrosa
2 %
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
|
Sukrosa
5 %
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
|
Sukrosa
10 %
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
|
Asam
borax
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
2.
Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)
|
Larutan
|
5
menit
|
10
menit
|
20
menit
|
|
Sukrosa
2 %
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
|
Sukrosa
5 %
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
|
Sukrosa
10 %
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
|
Asam
borax
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
Perbesaran
|
b. Foto Pengamatan
1.
Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)
|
Larutan
|
5
menit
|
10
menit
|
20
menit
|
|
Sukrosa
2 %
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
|
Sukrosa
5 %
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
|
Sukrosa
10 %
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
![]()
Perbesaran
10x10
|
|
Asam
borax
|
Perbesaran 10x10 |
![]()
Perbesaran 10x10
|
![]()
Perbesaran 10x10
|
2. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)
|
Larutan
|
5 menit
|
10 menit
|
20 menit
|
|
Sukrosa 2 %
|
Perbesaran 10x10 |
![]()
Perbesaran 10 x 10
|
![]()
Perbesaran 10x4
|
|
Sukrosa 5 %
|
![]()
Perbesaran 10x10
|
![]()
Perbesaran 10x4
|
![]()
Perbesaran 10x4
|
|
Sukrosa 10 %
|
![]()
Perbesaran 10x4
|
![]()
Perbesaran 10x4
|
Perbesaran 10x4 |
|
Asam borax
|
![]()
Perbesaran 10x10
|
![]()
Perbesaran 10x10
|
![]()
Perbesaran 10x10
|
c.
Proses
terjadinya penebalan dinding sel
![]() |
Anonim a. 2015
d. Proses terjadinya buluh serbuk sari
![]() |
Anonim b. 2015
V.
ANALISIS
DATA
Berdasarkan hasil
pengamatan, pada sebuk sari kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) dan serbuk sari bunga waru (Hibiscus tiliaceus) dengan perlakuan yang sama yaitu dengan
perendaman menggunakan larutan sukrosa 2%, 5%, dan 10% serta larutan asam
borax, selain itu pengamatan dilakukan pada serbuk sari pada waktu perendaman
selama 5 menit, 10 menit, dan 20 menit. Dari pengamatan tersebut didapat hasil
yang berbeda-beda disebabkan pengaruh dari larutan, konsentrasinya, dan lamanya
waktu perendaman. Berikut data hasil pengamatan kelompok kami:
A.
Serbuk sari Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
1.
Perendaman dalam larutan sukrosa 2 %
Menurut hasil
pengamatan, pada butir serbuk sari yang direndam dalam larutan selama 5 menit
sudah ada terlihat beberapa serbuk sari yang tumbuh namun hanya sedikit, pada
10 menit selanjutnya terlihat lebih banyak serbuk sari yang tumbuh, semakin
lama semakin banyak, dan pada waktu 20 menit serbuk sarinya menumpuk dan
semakin banyak.
2.
Perendaman dalam larutan sukrosa 5 %
Menurut hasil
pengamatan, pada serbuk sari yang direndam dalam larutan selama 5 menit belum
terlihat adanya buluh serbuk sari, butir-butirnya pun masih berada dalam serbuk
sari tersebut, namun ada beberapa yang keluar. Pada butir serbuk sari
perendaman 10 menit sudah berada di luar serbuk sari dan mulai terlihat adanya
buluh yang tumbuh, jumlahnya cukup banyak.
Pada serbuk sari yang
direndam dalam larutan selama 20 menit, buluh serbuk sari semakin bertambah
banyak di sekeliling butir serbuk sarinya berbentuk seperti duri-duri. Letak
dari butir serbuk sarinya menumpuk di ujung. Semakin lama waktu perendaman,
maka semakin banyak serbuk sari yang keluar dan tumbuh.
3.
Perendaman dalam larutan sukrosa 10 %
Menurut hasil
pengamatan, pada butir serbuk sari yang direndam dalam larutan selama 5 menit
butir serbuk sari masih berada di dalam, sudah terlihat adanya buluh serbuk
sari yang tumbuh tapi masih kecil-kecil dan jumlahnya pun sedikit. Sedangkan
pada butir serbuk sari perendaman 10 menit terlihat berada di luar serbuk sari
dan cukup banyak buluh yang tumbuh.
Kemudian pada serbuk sari yang direndam dalam larutan
selama 20 menit buluh yang tumbuh lebih panjang dari sebelumnya dan juga
berbentuk seperti bola-bola yang dikelilingi duri-duri.
4.
Perendaman dalam larutan asam borax
Menurut pengamatan, pada
serbuk sari yang direndam dengan larutan asam borax tidak mengalami perubahan
bentuk. Setelah 5 menit perendaman, buluh sebuk sari masih tidak terlihat.
Ini juga terjadi pada
butir serbuk sari pada perendaman 10 menit, hingga pada butir perendaman selama
20 menit masih belum terlihat adanya buluh serbuk sari yang tumbuh. Fungsi dari
asam borax adalah menghambat pertumbuhan dari serbuk sari.
B.
Serbuk sari Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus)
1.
Perendaman dalam larutan sukrosa 2 %
Menurut hasil
pengamatan, pada butir serbuk sari yang direndam dalam larutan selama 5 menit
terlihat belum mengalami perubahan atau tidak terlihat adanya buluh serbuk sari
yang tumbuh. Namun, pada butir serbuk sari perendaman 10 menit sudah mulai
terlihat adanya buluh yang tumbuh walaupun tidak terlalu jelas.
Pada serbuk sari yang
direndam dalam larutan selama 20 menit, buluh serbuk sari pada butirnya sudah
mulai terlihat jelas seperti duri-duri. Waktu perendaman sangat mempengaruhi
jumlah buluh serbuk sari yang tumbuh.
2.
Perendaman dalam larutan sukrosa 5 %
Menurut hasil
pengamatan, pada serbuk sari yang direndam dalam larutan selama 5 menit
terlihat adanya buluh serbuk sari tumbuh namun tidak terlalu jelas.
Pada butir serbuk sari
perendaman 10 menit juga mulai terlihat adanya buluh yang tumbuh dan lebih
banyak dibandingkan sebelumnya. Pada serbuk sari yang direndam dalam larutan
selama 20 menit, buluh serbuk sari semakin bertambah banyak di sekeliling butir
serbuk sarinya. Waktu perendaman sangat mempengaruhi jumlah buluh serbuk sari
yang tumbuh. Konsentrasi larutan juga mempengaruhi.
3.
Perendaman dalam larutan sukrosa 10 %
Menurut hasil
pengamatan, pada butir serbuk sari yang direndam dalam larutan selama 5 menit
sudah terlihat adanya buluh serbuk sari yang tumbuh tapi masih kecil dan
sedikit. pada butir serbuk sari perendaman 10 menit terlihat cukup banyak buluh
yang tumbuh.
Pada serbuk sari yang
direndam dalam larutan selama 20 menit dalam pengamatan tidak terlihat jelas
ada tidaknya buluh serbuk sari tersebut karena butir serbuk sari masih berada
dalam serbuk sari. Waktu perendaman sangat mempengaruhi jumlah buluh serbuk
sari yang tumbuh.
4.
Perendaman dalam larutan asam borax
Pada pengamatan yang
dilakukan pada serbuk sari yang direndam dengan asam borax yang dilakukan oleh
kelompok kami, pertumbuhan buluh serbuk sari ini termasuk lambat. Pada
perlakuan 5 menit bentuk serbuk sari belum terlihat jelas. Pada perlakuan 10
menit bentuk serbuk sari sudah mulai tampak bulat memiliki duri yang lebih
jarang dan pendek. Sedangkan pada perlakuan 20 menit bentuknya berubah lagi
menjadi bulat dengan buluh yang semakin banyak.
Cepat lambatnya serbuk
sari membentuk buluh serbuk sari dipengaruhi juga oleh beberapa hal, seperti
jenis bunga, konsentrasi larutan, dan waktu yang diperlukan. Selain itu faktor
lingkungan juga berpengaruh.
Pada pengamatan kali
ini, pertumbuhan buluh serbuk sari pada bunga sepatu dan waru hampir sama, yang
berbeda kecepatannya. Semakin tinggi konsentrasinya, maka semakin cepat pula
pertumbuhan buluh serbuknya. Begitu juga dengan waktu, semakin lama waktu
perendaman serbuk, maka semakin cepat pertumbuhannya. Hubungan konsentrasi dan
waktu dengan pertumbuhan buluh serbuk sari ini dapat dikatakan sebanding atau
berbanding lurus.
Perbandingan antara
perkembangan buluh serbuk sari pada bunga sepatu lebih lancip dibandingkan
perkembngan buluh serbuk sari pada bunga waru lebih tumpul. Dari 3 perlakuan perendaman buluh serbuk sari
yang dilakukan dengan waktu 5 menit, 10 menit, dan 20 menit menggunakan 2 macam larutan yang berbeda yaitu sukrosa dan asam borax dengan konsentrasi yang berbeda,
dapat diketahui bahwa larutan sukrosa dan larutan asam borax dapat mempengaruhi
pertumbuhan buluh serbuk sari yang diawali dengan terjadinya penebalan dinding
sel pada serbuk sari. Larutan sukrosa berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan
buluh serbuk sari. Selain
fungsinya sebagai media pertumbuhan, larutan sukrosa juga berfungsi sebagai substrat respirasi, sukrosa
menyediakan sumber karbon dalam proses katabolisme. Sedangkan larutan asam borax
berfungsi untuk memperlambat atau menghambat pertumbuhan
buluh serbuk sari.Jadi dapat
disimpulkan bahwa antara dua larutan yang digunakan, larutan yang dapat
mempercepat pelepasan polen adalah larutan sukrosa.
Dampak apabila larutan sukrosa yang diberikan
sedikit maka pertumbuhan buluh serbuk sari akan menjadi lambat sedangkan jika
larutan sukrosa yang diberikan banyak maka pertumbuhan buluh serbuk sari akan
semakin cepat. Cepat lambatnya serbuk sari membentuk buluh serbuk sari
dipengaruhi juga oleh beberapa hal, seperti jenis bunga, konsentrasi larutan,
dan waktu yang diperlukan. Selain itu faktor lingkungan juga berpengaruh.
VI.
KESIMPULAN
1. Cepat
lambatnya serbuk sari membentuk buluh serbuk sari dipengaruhi oleh beberapa
hal, seperti jenis bunga, konsentrasi larutan, dan waktu yang diperlukan.
Selain itu faktor lingkungan juga berpengaruh.
2. Semakin
tinggi konsentrasinya, maka semakin cepat pula pertumbuhan buluh serbuknya.
3. Semakin
lama waktu perendaman serbuk, maka semakin cepat pertumbuhannya.
4. Hubungan
konsentrasi dan waktu dengan pertumbuhan buluh serbuk sari sebanding atau
berbanding lurus.
5. Perbandingan
antara perkembangan buluh serbuk sari pada bunga sepatu lebih lancip
dibandingkan perkembngan buluh serbuk sari pada bunga waru lebih tumpul
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. a. 2015. www.nybg.org.
diakses tanggal 23 Maret 2016
Anonim. b. 2015. striweb.si.edu.
Diakses pada tanggal 23 Maret 2016
.
Kimball, John.W. 1983. Biologi
Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Nurhadi, Bambang. Genetika Dasar. Armico. Bandung.
Weish, James R dan Johanis P.M.
1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Erlangga. Jakarta.
PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI
1.
Jelaskan proses
keluarnya buluh serbuk sari!
2.
Sebutkan dan jelaskan pengaruh larutan sukrosa dan asam
borax terhadap proses tersebut!
3.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a.
Pembuahan
b.
Serbuk sari
c.
Putik
4.
Jelaskan kesimpulan pada praktikum tersebut!
JAWAB:
1.
Setelah terjadi pensarian maka serbuk sari akan tumbuh
berupa buluh menuju ke bakal biji menuju pembuahan proses serbuk sari terhadap
benjolan-benjolan kearah luar dan dinding sel merupakan pemanjangan dan
penebalan sentrifugal dari buluh serbuk sari. Berdasarkan cara penebalannya,
dinding sel menebal secara aposisi bentuk penebalan berupa tonjolan.
2.
Pengaruh larutan sukrosa dan borax yaitu mengenai
kecepatan pembentukan buluh serbuk dengan perbedaan konsentrasi larutan yaitu
2%, 5%, dan 10%. Pengaruh larutan tersebut ditandai dengan perbedaan pertumbuhan
tonjolan pada serbuk sari.
3.
a. Pembuahan
yaitu proses peleburan inti sperma dengan inti sel telur yang terjadi setelah
persarian serbuk sari akan tumbuh pembuluh ke bakal biji. Inti sperma yang
terdapat pada serbuk sari akhirnya melebur dengan sel telur.
b.
Serbuk sari terdapat pada kepala sari yang akan
membentuk buluh serbuk sari yang terdapat tonjolan dari dinding sel sebagai
pemanjangan dan penebalan sentrifugal dari buluh serbuk sari.
c.
Putik merupakan alat kelamin betina pada tumbuhan.
4. Kesimpulan praktikum:
1.
Konsentrasi larutan yang tinggi mempengaruhi pertumbuhan serbuk sari
yang ditandai dengan perbedaan kecepatan setiap perlakuan.
2.
Lamanya waktu perendaman mempengaruhi pertumbuhan serbuk sari, semakin
lama perendaman serbuk sari maka pertumbuhan pun akan semakin cepat.




















Perbesaran 10x4




Gambling Addiction in California - JTM Hub
BalasHapusGambling Addiction in 전라남도 출장샵 California is an all new 밀양 출장샵 way 안산 출장마사지 to gamble online. 안동 출장샵 We explain how to stop it, and 거제 출장안마 explain what options you can choose