Jumat, 01 Mei 2015

LAPORAN ARTHROPODA



PRAKTIKUM VIII
Topik                   : Arthropoda
Tujuan                  : Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan
  membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda
Hari/ Tanggal       : Kamis/ 23 April 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.          ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Lup
2.      Cawan petri
3.      Baki
4.      Ether (obat bius) dan kapas
5.      Pinset
Bahan :
1.      Udang galah (Cambarus viridis)
2.      Belangkas (Limulus moluccanus)
3.      Lipan (Scolopendra morsitans)
4.      Kaki seribu (Julus virtagatus)
5.      Kecoa (Periplaneta americana)

  II.     CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Jika hewan yang tersedia masih hidup, Hewan tersebut dimatikan atau dibius terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu, dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan kaki seribu, lipan, dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius dengan menggunakan kapas.
3.      Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang diamati.
a.       Belangkas dan kecoa diamati dari arah dorsal dan ventral.
b.      Lipan dan kaki seribu, dan laba-laba diamati dari arah dorsal.
c.       Udang galah diamati dari arah lateral.
4.      Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci identifikasi Arthropoda.
5.      Membuat foto pengamatan dan laporannya.

III.   TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan animalia. Dari sekitar 1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Ciri-ciri umum Artropoda adalah :
  1. Mempunyai appendage yang beruas
  2. Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
  3. Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
  4. Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
  5. Mempunyai system syaraf tangga tali.
  6. Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
         Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.      Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2.      Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.      Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
         Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6 mm.
            Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.  Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif. Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
            Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.

IV.     HASIL PENGAMATAN
1.    Udang galah (Cambarus viridis)
      Berdasarkan hasil pengamatan
Dari Arah Lateral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Penjepit
4.  Kaki jalan
5.  Kaki ekor
6.  Segmen abdomen
7.  Ekor
 











foto pengamatan
Dari Arah Lateral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Penjepit
4.  Kaki jalan
5.  Kaki ekor
6.  Segmen abdomen
7.  Ekor
 









           





Berdasarkan literatur
Dari Arah Lateral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Penjepit
4.  Kaki jalan
5.  Kaki renang
6.  Segmen abdomen
7.  Ekor
                                                                 
 






                                                                                                                
 



 Sumber: Anonim a. 2015

2.      Belangkas (Limulus moluccanus)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Ventral

Keterangan :
1.  Silaria
2.  Kulit
3.  Kaki
4.  Kerapak
5.  Ekor
6.  Telson
 















Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kulit
3.  Duri
4.  Kerapak
5.  Ekor
6.  Telson

 










Berdasarkan foto pengamatan
Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Silaria
2.  Kulit
3.  Kaki
4.  Kerapak
5.  Ekor
6.  Telson
 








Keterangan :
1.  Mata
2.  Kulit
3.  Duri
4.  Kerapak
5.  Ekor
6.  Telson
Bagian Dorsal

 








Berdasarkan literatur
Bagian Ventral                                  
Keterangan :
1.  Silaria
2.  Kulit
3.  Kaki
4.  Kerapak
5.  Ekor
6.  Telson
 









Sumber: Anonim b. 2015

Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kulit
3.  Duri
4.  Kerapak
5.  Ekor
6.  Telson
 










Sumber: Anonim c. 2015









3.    Lipan (Scolopendra morsitans)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Dorsal                                                           
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Sigmen
6.  Anus
7.  Ekor
 











            Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Sigmen
6.  Anus
7.  Ekor
 


















Berdasarkan foto pengamatan
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 












Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 






















Berdasarkan literatur
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 










Sumber: Anonim d. 2014

Begian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Kulit
7.  Gigi
 










Sumber: Anonim e. 2015





4.    Kaki seribu ( Julus virgatus)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 












Bagian Ventral

Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 

















Berdasarkan foto pengamatan
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 












            Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 
















           









Berdasarkan literatur
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 











Sumber: Anonim f. 2015
Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Mata
3.  Mulut
4.  Kaki
5.  Segmen
6.  Anus
7.  Ekor
 











Sumber: Anonim g. 2015




5.    Kecoa (Periplaneta Americana)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Ventral

Keterangan :
1.  Antena
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Tibia
6.  Coxa
7.  Femur
 










Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Antena
6.  Cercus
7.  Tarsus

 

















Berdasarkan foto pengamatan
Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Tibia
6.  Coxa
7.  Femur
 










Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Antena
6.  Cercus
7.  Tarsus
 










Sumber: Dok. Pribadi 2014








Berdasarkan literatur
Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Antena
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Tibia
6.  Coxa
7.  Femur
 










Sumber: Anonim h. 2015
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Antena
6.  Cercus
7.  Tarsus
 












Sumber: Anonim i. 2015





6.    Laba laba
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Ventral                                                                            

Keterangan :
1. Kepala
2.  Kaki
3.  Segmen
4.  Tibia

 





s




Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Cercus
6.  Tarsus

 

















Berdasarkan foto pengamatan
Bagian Ventral
Keterangan :
1. Kepala
2.  Kaki
3.  Segmen
4.  Tibia

 










Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Cercus
6.  Tarsus
 










Sumber: Dok. Pribadi 2014








Berdasarkan literatur
Bagian Ventral
Keterangan :
1.  Kepala
2.  Kaki
3.  Segmen
4.  Tibia

 










Sumber: Anonim j. 2015
Bagian Dorsal
Keterangan :
1.  Mata
2.  Kepala
3.  Kaki
4.  Segmen
5.  Cercus
6.  Tarsus
 












Sumber: Anonim.k. 2015
 ANALISIS DATA
1.      Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
Klasifikasi
Kingdom      :  Animalia
Phylum        :  Arthropoda
Sub phylum  :  Mandibulata
Classis         :  Crustacea
Subclassis     : Malacostraca
Ordo            :  Decapoda
Familia         :  Macrobrancidae
Genus           :  Macrobranchium
Species         :  Macrobrachium rosenbergii
(Hegner & Engemann, 1968)  
Tubuh Macrobrachium rosenbergii terdiri dari dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen yang ditutupi oleh karapaks (tameng keras) yang menjulur ke depan di antara kedua matanya yang disebut rostrum. Bagian tubuh hewan ini diantaranya adalah kaki untuk berjalan, kaki untuk berenang, antenna yang berfungsi sebagai alat peraba , capit, dua mata yang majemuk, mulut dan satu segmen terakhir dari tubuhnya yang disebut telson.
Sistem pencernaan pada hewan ini sudah sempurna karena makanan dimulai dari mulut, lambung, usus dan anus. Selain itu juga bernapas menggunakkan insang yang berbentuk rambut-rambut halus yang terdapat pada ruas-ruas pertama kaki jala. Peredaran darahnya memilki jantung di sebelah dorsal yang dibungkus perikardium.
Sistem ekskresinya terdiri atas 2 kelenjar hijau yang membuat cairan berwarna hijau. Sistem syarafnya tangga tali. Otaknya berada di sebelah dorsal dengan dua buah penghubung sirkum esofageal dan sebuah rantai ganglion disebelah ventral. Reproduksinya dengan pembuahan sel telur oleh sperma dan menetas menjadi larva nauphilus yang mempunyai rambut getar serta berkaki 3 pasang.
2.      Belangkas (Limulus sp)
Klasifikasi
Kingdom      : Animalia
Phylum        : Arthropoda
Classis         : Arachnida
Ordo            : Xiphosura
Familia        : Limulusidae
Genus          : Limulus
Species         : Limulus sp
(Verma, 2002)
Limulus dikenal sebagai kepiting raja yang bagian tubuhnya terdiri dari bagian anterior berupa prosoma dan bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian prosomanya tidak bersegmen, berbentuk semi circular dan karapaks. Pada bagian ini juga terdapat sepasang mata media dan sepasang mata lateral.
Belangkas memiliki ekor yang panjang yang disebut telson, mempunyai kaki yang terletak di belakang mata dengan jumlah kaki 6 pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang ada sekat-sekat di tubuhnya. Sistem respirasinya yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan larvanya tribolit. Pernafasan pada hewan ini menggunakan insang buku.
Hewan ini suka mengubur diri di dalam pasir yang basah, aktif pada malam hari berjalan dengan kaki pendek, memiliki alat respirasi tambahan yang memungkinkan hewan ini bernafas di luar air.

3.      Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi
Kingdom      :  Animalia
Phylum         :  Arthropoda
Sub phylum  :  Mandibulata
Classis          :  Chilopoda
Ordo             :  Chilopodea
Familia        :  Scolopendridae
Genus          :  Scolopendra
Species         :  Scolopendra morsitans
(Hegner & Engemann, 1968)   
Scolopendra morsitans hidup di bawah batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Hewan ini mempunyai tubuh panjang dan agak pipih dengan warna gelap, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas. Tiap ruas memiliki satu pasang kaki. Pada kepala Lipan terdapat sepasang antena panjang, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya makanan berjalan dari mulut sampai anus. Alat eksresinya berupa dua buah saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang betina. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang terakhir.
Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.

4.      Kaki seribu (Julus virgatus)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Animalia
Phylum         :  Arthropoda
Sub phylum  :  Uniramia
Classis          :  Chordota
Sub class      :  Myiapoda
Ordo             :  Diplopoda
Family          :  Julidae
Genus           :  Julus
Species         :  Julus virgatus
(Hegner, 1968)
Kaki seribu memiliki tubuh panjang dan silindris. Setiap segmen pada tubuhnya memiliki dua pasang alat gerak dan berasal dari dua segmen yang menyatu. Kaki seribu memiliki sepasang antenna pendek yang  berfungsi sebagai  kemoreseptor dan mata yang masih sederhana. Kaki seribu memiliki rambut-rambut pembau (rambut olfaktori) dan sepasang kelenjar yang mengeluarkan aroma tertentu untuk melawan musuhnya.
Makanannya berupa sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan kadang-kadang tumbuhan yang masih hidup. Uniknya kaki seribu akan langsung menggulung tubuhnya apabila disentuh sehingga terlihat seperti pusaran.

5.      Kecoa ( Periplaneta americana )
Klasifikasi    :
Kingdom     : Animalia
Phylum         : Arthropoda
Subphylum   : Invertebrata
Class             : Insecta         
Ordo             : Orthopthera
Family          : Orthoptheradeae
Genus           : periplaneta
Spesies         : Periplaneta Americana
(Hegner, 1968)
Kecoa memiliki antenna yang panjang, mata majemuk dan mata tunggal, memiliki tiga pasang kaki yaitu 2 pasang kaki depan dan sepasang kaki belakang serta dua pasang sayap yang licin. Seluruh permukaan tubuhnya tertutup dengan kutikula dari kitin yang menebal.
Kecoa dapat ditemukan pada tempat-tempat yang lembab dan biasanya apabila di tempat tersebut ditemukan kecoa, tempat tersebut akan dianggap sebagai tempat yang kotor.

6. Laba laba
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Class                : Arachnida
Order               : Araneae
Suborder         : Araneomorphae
Family             : Araneidae
Genus              : Eriophora
Spesies            : Eriophora transmarine
Sumber         : Hegner, 1968
      Pada pengamatan kami, laba –laba tidak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
        Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
          Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
            Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.













  


VI.       KESIMPULAN
1.      Arthropoda merupakan phylum terbesar dari kingdom animalia.
2.      Ciri-ciri umum dari Arthropoda adalah :
(1) mempunyai appendage yang beruas
(2) tubuh bilateral simetris
(3) tubuh di bungkus oleh zat chitine,
(4) biasanya ruas terdapat pada bagian tubuh yang tidak berchitine,
(5) sistem syaraf tangga tali, dan
(6) memiliki haemocoel.
3.      Klasifikasi Arthropoda terbagi menjadi 8 Kelas sebagai berikut :
(1) Crustacea,
(2) Onychophora,
(3) Chilopoda,
(4) Diplopoda,
(5) Insecta (Hexapoda),
(6) Arachnoidea,
(7) Pauropoda, dan
(8) Symphyla.
4.      Contoh hewan yang termasuk dalam filum Arthropoda adalah Udang Galah, Belangkas, Lipan, Kaki Seribu, dan Kecoa dan Laba-laba


 


VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim a.2015. http://atur.tripod.com/udangjtn.gif.Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.c.2015.http://www.anselm.edu/homepage/jpitocch/genbios/horsheoecr1.jpg. Diakses tanggal 26  April 2015
Anonimd.2015.http://araku.ac.ir/~museum/images/bio%20pic/Arthropoda.jpg Diakses tanggal 26  April 2015
Anonim.g.2015.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvJNYqUVX7EWkirnMsBOonIw-52np_dKAIqBQCnFz6Ryh_SGPxNAT6VdeeOAAgMOHmO6J4jzO32GbzOcjSoDAEqbEMbmOszIwW5smb61jdxn2Ec_jiJfbBuukzpxGwrTRE67W6eDkdjKU/s320/harvestman_Opiliones.jpg. Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.k.2015.http://2.bp.blogspot.com/tFVKQkbPSM/Tc8R7pYS71I/AAAAAAAAJUk/XD9qflvaQO0/s1600/laba%2Blaba.jpg. Diakses tanggal 29 April 2015.

Bunda Halang, Mahrudin, Dharmono, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015 Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan Invertebrata dan vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Lestari, Asri  dan Siti Wahidah. 2009. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP UNLAM : Banjarmasin.
Verma, P.S. 2002. A Manual Of Practical Zoology Invertebrates. S. Chand & Company LTD : New Delhi










Tidak ada komentar:

Posting Komentar