PRAKTIKUM VIII
Topik : Arthropoda
Tujuan : Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan
membedakan
kelompok-kelompok utama Arthropoda
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
1.
Lup
2.
Cawan petri
3.
Baki
4.
Ether (obat
bius) dan kapas
5.
Pinset
Bahan
:
1.
Udang galah (Cambarus viridis)
2.
Belangkas (Limulus
moluccanus)
3.
Lipan (Scolopendra morsitans)
4.
Kaki seribu (Julus virtagatus)
5.
Kecoa (Periplaneta americana)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Jika hewan yang tersedia masih hidup, Hewan tersebut
dimatikan atau dibius terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan,
kaki seribu, dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya.
Meletakkan kaki seribu, lipan, dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat
bius dengan menggunakan kapas.
3. Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat
gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang diamati.
a. Belangkas dan kecoa diamati dari arah dorsal dan
ventral.
b. Lipan dan kaki seribu, dan laba-laba diamati dari arah
dorsal.
c. Udang galah diamati dari arah lateral.
4. Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci
identifikasi Arthropoda.
5. Membuat foto pengamatan dan laporannya.
III. TEORI
DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan animalia. Dari sekitar
1.250.000 spesies hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000
diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 %
dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum
ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya
adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik
daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang
cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini
amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum
Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat
terbang.
Arthropoda merupakan
hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat
dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul
berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi
segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang
disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk
eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berklala
diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang
ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum : Chelicerata dan Mandibulata,
ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini,
banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong
kedalam empat subfilum : Trilobita,
Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda,
Symphyla, yang semuanya tadinya
termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora,
Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Ciri-ciri umum Artropoda adalah :
- Mempunyai appendage yang beruas
- Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
- Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
- Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
- Mempunyai system syaraf tangga tali.
- Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan
ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.
Ada
embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua
segmen tubuh
2.
Ada
organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.
Ada
kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang
membentuk endoskeleton
Ciri-ciri umum
dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai.
Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka
luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat
organik hidup dan zat yang busuk. Ciri
dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille
dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai
sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu
thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri
dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes.
Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya
di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang
membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda
yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki
alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran.
Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla
yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan
pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6
mm.
Sub filum dari Onychopora
hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas
ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta
aktif di malam hari. Mempunyai kelenjar
sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini
sensitif. Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata,
Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata
mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas
dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh.
Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida
yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas
dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas
Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san
cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada
yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen
dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat
sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas
Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen
tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem
sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1. Udang
galah (Cambarus viridis)
Berdasarkan hasil pengamatan
Dari Arah Lateral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Penjepit
4. Kaki jalan
5. Kaki ekor
6. Segmen abdomen
7. Ekor
|
foto pengamatan
Dari Arah Lateral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Penjepit
4. Kaki jalan
5. Kaki ekor
6. Segmen abdomen
7. Ekor
|
|
|
Berdasarkan literatur
Dari Arah
Lateral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Penjepit
4. Kaki jalan
5. Kaki renang
6. Segmen abdomen
7. Ekor
|
|
|
Sumber: Anonim a. 2015
2.
Belangkas (Limulus moluccanus)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Silaria
2. Kulit
3. Kaki
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kulit
3. Duri
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
|
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Silaria
2. Kulit
3. Kaki
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
|
|
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kulit
3. Duri
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
Berdasarkan literatur
Bagian Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Silaria
2. Kulit
3. Kaki
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
Sumber: Anonim b. 2015
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kulit
3. Duri
4. Kerapak
5. Ekor
6. Telson
|
|
|
Sumber: Anonim c. 2015
3. Lipan
(Scolopendra morsitans)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Bagian
Ventral
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Sigmen
6. Anus
7. Ekor
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Dorsal
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Bagian Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Berdasarkan literatur
Bagian
Dorsal
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Anonim d. 2014
Begian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Kulit
7. Gigi
|
Sumber:
Anonim e. 2015
4. Kaki
seribu ( Julus virgatus)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Bagian Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Dorsal
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Berdasarkan literatur
Bagian
Dorsal
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Anonim f. 2015
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Mata
3. Mulut
4. Kaki
5. Segmen
6. Anus
7. Ekor
|
Sumber: Anonim g. 2015
5.
Kecoa (Periplaneta
Americana)
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Tibia
6. Coxa
7. Femur
|
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Antena
6. Cercus
7. Tarsus
|
|
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Tibia
6. Coxa
7. Femur
|
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Antena
6. Cercus
7. Tarsus
|
|
|
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Antena
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Tibia
6. Coxa
7. Femur
|
Sumber: Anonim h. 2015
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Antena
6. Cercus
7. Tarsus
|
|
|
Sumber: Anonim i. 2015
6.
Laba laba
Berdasarkan hasil pengamatan
Bagian Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Kepala
2. Kaki
3. Segmen
4. Tibia
|
s
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Cercus
6. Tarsus
|
|
|
Berdasarkan foto pengamatan
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Kepala
2. Kaki
3. Segmen
4. Tibia
|
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Cercus
6. Tarsus
|
|
|
Sumber: Dok. Pribadi 2014
Berdasarkan literatur
Bagian
Ventral
|
|
|
Keterangan :
1. Kepala
2. Kaki
3. Segmen
4. Tibia
|
Sumber: Anonim j. 2015
Bagian
Dorsal
|
Keterangan :
1. Mata
2. Kepala
3. Kaki
4. Segmen
5. Cercus
6. Tarsus
|
|
|
Sumber: Anonim.k. 2015
ANALISIS DATA
1. Udang
Galah (Macrobrachium rosenbergii)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
:
Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis : Crustacea
Subclassis
: Malacostraca
Ordo : Decapoda
Familia :
Macrobrancidae
Genus :
Macrobranchium
Species :
Macrobrachium rosenbergii
(Hegner & Engemann, 1968)
Tubuh Macrobrachium rosenbergii terdiri dari
dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen yang ditutupi oleh karapaks (tameng
keras) yang menjulur ke depan di antara kedua matanya yang disebut rostrum.
Bagian tubuh hewan ini diantaranya adalah kaki untuk berjalan, kaki untuk
berenang, antenna yang berfungsi sebagai alat peraba , capit, dua mata yang
majemuk, mulut dan satu segmen terakhir dari tubuhnya yang disebut telson.
Sistem
pencernaan pada hewan ini sudah sempurna karena makanan dimulai dari mulut,
lambung, usus dan anus. Selain itu juga bernapas menggunakkan insang yang
berbentuk rambut-rambut halus yang terdapat pada ruas-ruas pertama kaki jala.
Peredaran darahnya memilki jantung di sebelah dorsal yang dibungkus
perikardium.
Sistem
ekskresinya terdiri atas 2 kelenjar hijau yang membuat cairan berwarna hijau.
Sistem syarafnya tangga tali. Otaknya berada di sebelah dorsal dengan dua buah
penghubung sirkum esofageal dan sebuah rantai ganglion disebelah ventral.
Reproduksinya dengan pembuahan sel telur oleh sperma dan menetas menjadi larva
nauphilus yang mempunyai rambut getar serta berkaki 3 pasang.
2.
Belangkas
(Limulus sp)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Arachnida
Ordo :
Xiphosura
Familia :
Limulusidae
Genus :
Limulus
Species : Limulus
sp
(Verma,
2002)
Limulus
dikenal sebagai kepiting raja yang bagian tubuhnya terdiri dari bagian anterior
berupa prosoma dan bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian prosomanya tidak
bersegmen, berbentuk semi circular dan karapaks. Pada bagian ini juga terdapat
sepasang mata media dan sepasang mata lateral.
Belangkas memiliki ekor yang panjang yang disebut
telson, mempunyai kaki yang terletak di belakang mata dengan jumlah kaki 6
pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang ada sekat-sekat di tubuhnya. Sistem
respirasinya yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan larvanya
tribolit. Pernafasan pada hewan ini menggunakan insang buku.
Hewan ini suka mengubur diri di dalam pasir yang
basah, aktif pada malam hari berjalan dengan kaki pendek, memiliki alat
respirasi tambahan yang memungkinkan hewan ini bernafas di luar air.
3.
Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis :
Chilopoda
Ordo :
Chilopodea
Familia
:
Scolopendridae
Genus
:
Scolopendra
Species
:
Scolopendra morsitans
(Hegner & Engemann, 1968)
Scolopendra morsitans hidup di
bawah batu-batuan / timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Hewan ini mempunyai tubuh
panjang dan agak pipih dengan warna gelap, terdiri atas kepala dan badan yang
beruas-ruas. Tiap ruas memiliki satu pasang kaki. Pada kepala Lipan terdapat
sepasang antena panjang, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya
makanan berjalan dari mulut sampai anus. Alat eksresinya berupa dua buah
saluran malphigi. Respirasi (pernafasan) dengan trakea Kelaminnya terpisah sehingga terdapat hewan
yang jantan dan hewan yang betina. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang
terakhir.
Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
4.
Kaki
seribu (Julus virgatus)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Sub
phylum :
Uniramia
Classis :
Chordota
Sub
class : Myiapoda
Ordo :
Diplopoda
Family :
Julidae
Genus :
Julus
Species :
Julus virgatus
(Hegner, 1968)
Kaki seribu memiliki tubuh panjang dan silindris. Setiap
segmen pada tubuhnya memiliki dua pasang alat gerak dan berasal dari dua segmen
yang menyatu. Kaki seribu memiliki sepasang antenna pendek yang berfungsi sebagai kemoreseptor dan mata yang masih sederhana.
Kaki seribu memiliki rambut-rambut pembau (rambut olfaktori) dan sepasang
kelenjar yang mengeluarkan aroma tertentu untuk melawan musuhnya.
Makanannya berupa sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan
kadang-kadang tumbuhan yang masih hidup. Uniknya kaki seribu akan langsung
menggulung tubuhnya apabila disentuh sehingga terlihat seperti pusaran.
5. Kecoa ( Periplaneta
americana )
Klasifikasi
:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Subphylum : Invertebrata
Class : Insecta
Ordo : Orthopthera
Family :
Orthoptheradeae
Genus :
periplaneta
Spesies :
Periplaneta Americana
(Hegner,
1968)
Kecoa
memiliki antenna yang panjang, mata majemuk dan mata tunggal, memiliki tiga
pasang kaki yaitu 2 pasang
kaki depan dan sepasang kaki belakang serta dua pasang sayap yang licin. Seluruh permukaan tubuhnya tertutup
dengan kutikula dari kitin yang menebal.
Kecoa dapat
ditemukan pada tempat-tempat yang lembab dan biasanya apabila di tempat
tersebut ditemukan kecoa, tempat tersebut akan dianggap sebagai tempat yang
kotor.
6. Laba laba
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Arachnida
Order : Araneae
Suborder : Araneomorphae
Family : Araneidae
Genus : Eriophora
Spesies : Eriophora
transmarine
Sumber
: Hegner, 1968
Pada pengamatan kami, laba –laba tidak seperti serangga yang
memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen bagian depan
disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan
gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang
disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax
dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax
melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang
rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau
beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada
beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan
berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut
laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora),
bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku
Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang
taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu
spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan
manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk
menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni
helaian serat protein yang tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret)
yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk
membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain,
menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
VI. KESIMPULAN
1.
Arthropoda merupakan phylum terbesar dari
kingdom animalia.
2.
Ciri-ciri umum dari Arthropoda adalah :
(1) mempunyai
appendage yang beruas
(2) tubuh
bilateral simetris
(3) tubuh di
bungkus oleh zat chitine,
(4) biasanya
ruas terdapat pada bagian tubuh yang tidak berchitine,
(5) sistem
syaraf tangga tali, dan
(6) memiliki
haemocoel.
3.
Klasifikasi Arthropoda terbagi menjadi 8 Kelas
sebagai berikut :
(1) Crustacea,
(2)
Onychophora,
(3) Chilopoda,
(4) Diplopoda,
(5) Insecta
(Hexapoda),
(6)
Arachnoidea,
(7) Pauropoda,
dan
(8) Symphyla.
4.
Contoh hewan yang termasuk dalam filum
Arthropoda adalah Udang Galah, Belangkas, Lipan, Kaki Seribu, dan Kecoa dan
Laba-laba
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim a.2015. http://atur.tripod.com/udangjtn.gif.Diakses
tanggal 26 April 2015
Anonim.b.2015.http://www.juancarlo.ph/blog/wpcontent/uploads/2013/08/Horshoe-Crab.jpg. Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.c.2015.http://www.anselm.edu/homepage/jpitocch/genbios/horsheoecr1.jpg.
Diakses tanggal 26 April 2015
Anonimd.2015.http://araku.ac.ir/~museum/images/bio%20pic/Arthropoda.jpg Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.e.2015.https://classconnection.s3.amazonaws.com/473/flashcards/896473/gif/chilopoda1338064168266.gif.
Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.f.2015.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4C8Kb1azHf1fSwS9LA5gKMLSuL3A20BJOKu64pL206G6eNB59n9C8Kx5H48OOqulj95qsKKNEvaP0sLYR1z3AEEZEfBlSxNAXyc-Fc6iJO9wUw2xcZovrNF2rZyUWdfL4QwlMk-Z9Qy2T/s1600/myriapoda2.jpg.
Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.g.2015.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvJNYqUVX7EWkirnMsBOonIw-52np_dKAIqBQCnFz6Ryh_SGPxNAT6VdeeOAAgMOHmO6J4jzO32GbzOcjSoDAEqbEMbmOszIwW5smb61jdxn2Ec_jiJfbBuukzpxGwrTRE67W6eDkdjKU/s320/harvestman_Opiliones.jpg.
Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.h.2015.http://1.bp.blogspot.com/faf2pUK_lTg/T4q9d1Xa4RI/AAAAAAAAACQ/3h8fjc3-2KM/s1600/saraf+kecoa+2.png.
Diakses tanggal 22 April 2015
Anonim.i.2015.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-Ijixnsj85TKA-ysq2_FJ0qqCRatF25ArITXmNmFh1iZIEC-WDCBLIXCqSZHydnDiAu2xjZUGHASfNPSmVss8LWkYDce6QQ_KMFJISPyvaY2rNVksGg_1fxK73K0dBDuR4Ml46dJwofsk/s1600-h/cockroach-structure.jpeg.
Diakses tanggal 26 April 2015
Anonim.j.2015.http://2.bp.blogspot.com/1cySrGVmEss/UxG5QC1fQoI/AAAAAAAAAWk/9HDEZ5Z85Tw/s1600/laba+laba.jpg.
Diakses tanggal 22 April 2015
Anonim.k.2015.http://2.bp.blogspot.com/tFVKQkbPSM/Tc8R7pYS71I/AAAAAAAAJUk/XD9qflvaQO0/s1600/laba%2Blaba.jpg.
Diakses tanggal 29 April 2015.
Bunda Halang, Mahrudin, Dharmono, M. Arsyad, dan Amalia Rezeki. 2015 Penuntun Praktikum Zoologi
Invertebrata. Banjarmasin:
FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G.
1968. Invertebrate Zoology. The
Macmillan Company. New York.
Jasin,
Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan Invertebrata dan vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Lestari,
Asri dan Siti Wahidah. 2009. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. FKIP UNLAM : Banjarmasin.
Verma,
P.S. 2002. A Manual Of Practical Zoology
Invertebrates. S. Chand & Company LTD : New Delhi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar